Tuesday, April 4, 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN KATETER

SOP PERAWATAN  KATETER

A.  DEFINISI
Perawatan kateter yag terbuat dari bahan yang dimasukkan kedalam saluran kemih sampai kandung kemih untuk memungkinkan aliran ( drainasi ) urine.

B.  TUJUAN

  1. Memperlancar aliran urine
  2. Mencegah terjadinya infeksi
  3. Mencegah aliran balik urine ( refluks )

C. INDIKASI
Pasien yang dipasang kateter menetap

D. PERSIAPAN PASIEN
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan

E. PERSIAPAN ALAT

  1. Sarung tangan steril
  2. Kassa steril
  3. Larutan antiseptic ( betadin 10%)
  4. Larutan Nacl 0,9 %
  5. Pinset anatomi
  6. pinset sirurgi
  7. bengkok
  8. cucing 2
  9. plester
  10. gunting plester

F. CARA KERJA

  1. Memperkenalkan diri
  2. Beritahu dan jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan lihat respon klien
  3. Dekatkan alat keklien
  4. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
  5. Bantu klien mengatur posisi sesuai kebutuhan sehingga luka mudah dirawat
  6. Cucitangan
  7. Gunakan scort dan handschoen
  8. Bersihkan meatus uretra eksterna seperti halnya rawat luka dengan menarik kateter  sejauh 0,5 – 1 cn keluar, besihkan kotoran yang menempel dengan pinset sirurgi keudian oleskan kassa betadin dengan pinset anatomis disekitar kateter
  9. Bersihkan bekas plester dengan bensin menggunakan kassa dan pinset
  10. Pasang plester / hypavik
  11. Rapikan pasien dan alat – alat bersihkan
  12. Setiap hari posisi kateter harus diperhatikan dan harus pada posisi yang benar yaitu di pasang fiksasi Antara paha bagian atas dan abdomen bagian bawah
  13. Anjurkan klien minum air 2 liter / hari kecuali ada kontrai ndikasi
  14. Amati selang kateter untuk mengetahui adanya kebocoran dan lipatan
  15. Jangan melepaskan sambungan kateter kecuali jika akan dibilas
  16. Ambil urin untuk pemeriksaan dari selang yang ditusuk dengan jarum. Bersihlan dulu selang yang akan ditusuk dengan disinfektan
  17. Jangan sekali – kali meninggalkan kantong urobag lebih tinggi  dari buli –buli eratkan urobag pada rangaka tempat tidur bila pasien terlentang dan pada daerah dibawah lutut bila pasien ambulasi
  18. Kosongkan urobag ke gelas ukur dan gelas ukur harus dibersihkan secara teratur
  19. Periksa kultur urin jika diperlukan
  20. Perhatikan urobag apakah adas edimen atau kebocoran
  21. Kateter diganti kurang lebih 2 minggu sekali kacuali ada indikasi lain
  22. Lepaskan handschoen dan cuci tangan
  23. Dokumentasikan tindakan

2 comments:

  1. blognya informatif banget, kak. mau dong share referensi, kebetulan untuk kebutuhan SOP. terima kasih, kak

    ReplyDelete
  2. terma kasih sdh share SPO ini,mohon
    di share referensi nya kk

    ReplyDelete