Friday, May 5, 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

SOP PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

A.  DEFINISI
Terapi invasive (medis) untuk memberikan darah / komponen darah dengan resiko tinggi, berupa morbiditas dan mortalitas baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

B. TUJUAN
  1. Memperbaiki sirkulasi darah, Hb dan kadar protein serum

C. INDIKASI
  1. Anemia pada pendarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan
  2. Anemia kronis, jika Hb tidak bisa dinaikan dengan cara lain
  3. Gangguan trombilitik, karena defisiensi komponen darah
  4. Plasma loss/hipo albumin jika tidak dapat lagi di berikan plasma subtitle/larutan albumin

D. PERSIAPAN PASIEN
  1. Memberitahu prosedur tindakan pada klien
  2. Melakukan infornmed consent
  3. Memonitor tanda-tanda vital (minimal 30 menit sebelum tindakan)
  4. Cocokkan data klien dikantong darah dengan data yang ada dilembar observasi
  5. Kosongkan urobag

E. PERSIAPAN ALAT
  1. 1 set pemberian darah
  2. Vena cateter berukuran besar (18-19)
  3. Normal saline
  4. Transfuse set
  5. Produk darah yang tepat
  6. Hanscoeen steril
  7. Kapas alcohol
  8. Plester
  9. Mansettekan darah
  10. Stetoskop
  11. Thermometer
  12. Format inform consen yang telah ditanda tangani
  13. Bila di perlukan
  • Pompa infue set
  • Filter penurun leukosit
  • Penghangat darah
  • Kantung tekanan

F. CARA KERJA
  1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan memberitahukan bahwa tindakan akan segera dilakukan. 
  2. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
  3. Alat-alat didekatkan
  4. Jika pasien sudah terpasang infuse,ganti infuse dengan blood set
  5. Bilas atau ganti cairan infuse dengan cairan ns 0,9% kurang lebih 25cc
  6. Pasang darah/komponen darah yang akan ditransfusikan, kemudian atur kecepatan tetesan darah ( batas aman transfuse dengan kondisi jantung yang baik, tidak ada hipovolemi adalah 1ml/kg bb/ jam (satu kantong darah kira - kira 3 jam). 
  7. Dokter atau perawat harus 15 menit disamping klien untuk mengawasi keadaan umum, keluhan klien, dan memonitoring tanda - tanda vital srta tanda - tanda alergi seperti : gatal, sesak nafas, rasa demam, mual, nyeri punggung dll.
  8. Evaluasi dan pengukuran perlu dilakukan tiap jam, sampai 1-2 jam setelah transfusi berakhir
  9. Jika ditemukan tanda - tanda alergi, transfuse segera dihentikan, segera ganti blood set dengan yang baru, berikan infuse Ns 0.9%, ukur tanda - tanda vital jika ada gangguan hemodinamik lakukan tindakan berdasarkan pada penatalaksaan klien dengan ganggguan hemodinamik.
  10. Rapikan pasien
  11. Bereskan alat-alat
  12. Cuci tangan
  13. Dokumentasikan : golongan darah, Rh (+/-) nomor kantong darah, respon klien dll.





No comments:

Post a Comment